Medsos Sepi? Konten Tetep Harus berlari!

Social Media Nggak Mati, Tapi Evolusi!

2023 jadi tahun yang aneh buat social media.  Klik ke website dari Facebook dan X Twitter turun drastis - cuma sisa seperenam dibanding tahun lalu.  Kenapa?  Bukan cuma Meta dan X Twitter yang bikin susah ngeposting berita, tapi emang pada males ngeposting dan komen di Facebook sama Instagram.

Konten bisnis dan marketing di Platform X Twitter juga lagi menurun.  Tapi, tenang aja!  Medsos belum mati kok. Konsumsi konten Facebook tetep naik, penggunaan Instagram Reels makin hits, dan TikTok masih jadi jawara engagement.  Artinya, yang bikin konten di medsos makin sedikit dibanding yang konsumsinya doang.  Medsos jadi kayak media biasa aja.

Tetap Social dan Kreatif!

Orang tetep pengin bersosialisasi secara langsung maupun online.  Para publisher, penyelenggara event, perusahaan software, dan organisasi lagi ngembangin strategi event online dan offline mereka.  Data nunjukin kalau minat terhadap event offline tetep tinggi meskipun ada masalah kayak inflasi, kesehatan, dan pemulihan industri pariwisata.  Event virtual dan digital juga lagi naik daun.  Riset nunjukin kalau minat terhadap webinar dan event digital masih tinggi.

Intinya, orang tetep pengin bersosialisasi dan ngonsumsi konten berita dengan cara yang social.  Jadi, masuk akal kalau event perlu diprioritaskan.  Biar strategi event kamu nggak ketinggalan zaman, prioritasin event yang #social.

Dulu Mah Gratis, Sekarang Bayar?

Di awal tahun 2000an, perusahaan media terpaksa ngembangin model bisnis digital baru.  Mereka ngeliat media digital kayak "bonus" buat ngeyakinin brand dan agency bahwa iklan cetak mereka masih berharga.  Ini bikin tim digital susah ngedapetin cuan dari konten.  Tahun 2008, Chairman NBC Universal Jeff Zucker ngomong kalau industri hiburan lagi "menukar dollar analog dengan sen dolar digital."

Perusahaan produk ngelakuin hal yang mirip kayak perusahaan media.  Website atau konten marketing mereka dianggap kayak pitstop digital di jalan tol informasi.  Selama dekade berikutnya, semua perusahaan, dari vendor software sampai broker media dan konten yang jual solusi digital dibanding analog, ngagungin digital sebagai cara yang lebih gampang, cepet, dan murah daripada analog.  Banyak pemimpin senior masih ngeliat biaya digital dengan cara yang lebih kritis daripada biaya lainnya.

Social media bikin jangkauan organik jadi gampang didapetin, jadi pasti lebih murah daripada promosi berbayar, kan? Event online yang ada pembicara dan edukasi pasti lebih murah dan gampang dibuat daripada event offline, kan? Pembicara dan audience nggak perlu travelling!

Konten Jagoan = Event Jagoan!

Penurunan postingan organik di social media nunjukin kalau platformnya bukan yang bikin konten jadi berharga.  Semua konten, yang dibuat dan dipublish dari berbagai fungsi di perusahaan, punya tujuan yang sama: ngasih pengalaman positif buat yang ngeliatnya.  Event, baik offline maupun virtual, tetep jadi kesempatan yang besar.  Event bisa bikin suasana social yang diinginkan orang dan ngembangin hubungan organik dengan customer.  Brand dan publisher bingung gimana ngembangin strategi konten event biar bisa ngambil keuntungan dari digital sementara sisi social media nya hilang.

Pikirkan Ulang Strategi Konten Event Kamu!

Seringkali, brand nganggap event kayak meeting kickoff sales, event customer, dan thought leadership summit sebagai versi lebih besar dari aset lain yang mereka buat.  Padahal, nggak ada strategi konten, dan nggak ada usaha buat mikirin gimana konten bisa dipakai lagi, dikemas ulang, digabungin, diatur, atau diaktifin di berbagai pengalaman digital yang berbeda.

Biar ngatasi masalah ini, tim konten harus ngubah cara ngomongin event di social media.  Daripada ngandalin audience buat ngeshare pengalaman mereka, mending rencanain postingan tentang insight dan highlight dari event itu sendiri.  Konten ini nggak boleh kalah berharga dibanding event offline atau virtualnya.  Contohnya, kamu bisa bikin live interview di social media sama pembicara sebelum atau sesudah event.

Social media udah jadi bagian penting dari kehidupan banyak orang.  Platform ini ngasih cara buat kita terhubung dengan teman dan keluarga, ngikutin tren terkini, dan bahkan membangun bisnis.  Tapi, kayak teknologi lainnya, social media terus berkembang dan berubah.

Tantangan Baru, Peluang Baru

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi social media saat ini adalah penurunan engagement.  Orang-orang makin jarang ngepost, ngekomen, dan ngeshare konten.  Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti algoritma platform yang berubah, kebosanan pengguna, dan munculnya platform baru.

Tantangan lain adalah meningkatnya misinformasi dan ujaran kebencian di social media.  Platform-platform ini dikritik karena tidak melakukan cukup banyak untuk memerangi masalah ini.

Meskipun ada tantangan, masih banyak peluang untuk bisnis dan individu di social media.  Platform ini masih menjadi salah satu cara paling efektif untuk menjangkau audiens yang luas dan membangun brand awareness.

Tips Sukses di Social Media di Era Baru

Berikut beberapa tips untuk sukses di social media di era baru:

• Buat konten yang berkualitas tinggi dan menarik. Orang-orang hanya akan tertarik dengan konten yang informatif, menghibur, atau inspiratif.
• Gunakan platform yang tepat untuk audiens Anda. Setiap platform social media memiliki audiens dan budayanya sendiri. Penting untuk memilih platform yang tepat untuk menjangkau audiens target Anda.
• Berinteraksi dengan audiens Anda. Luangkan waktu untuk menanggapi komentar dan pesan, dan ikuti percakapan yang relevan dengan niche Anda.
• Gunakan analitik untuk melacak kemajuan Anda. Pantau performa konten Anda dan sesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan.
• Tetap up-to-date dengan tren terbaru. Social media terus berkembang, jadi penting untuk mengikuti tren terbaru dan menyesuaikan strategi Anda.