Awas Jejak Digitalmu Dijual di Dark Web! Kenali Ciri-Ciri Kebocoran Data

Hati-hati gaes! Sekarang ini kebocoran data (data leak) dan dark web jadi ancaman keamanan digital yang nyata. Peretas bisa aja curi data kita dan jualnya di dark web, kayak pasar gelap gitu deh. Yuk, kenali dulu apa itu data leak dan data breach.
Kebocoran Data vs. Pencurian Data
- Kebocoran Data (Data Leak): Kebocoran data biasanya terjadi nggak sengaja. Misalnya aja, ada kesalahan pengguna atau kelemahan keamanan cyber security yang nggak disadari. Ini yang kemudian dimanfaatkan peretas buat ambil data kita.
- Pencurian Data (Data Breach): Kalau pencurian data (data breach) beda lagi. Ini kejahatan yang disengaja. Peretas akan menyerang sistem komputer kita dengan berbagai cara, misalnya pakai password lemah, email phishing, atau website yang nggak aman. Semua data kita bisa dicuri kalau peretas berhasil masuk.
Waspada Info Palsu!
Peretas juga bisa bikin info palsu tentang kebocoran data. Padahal, data itu udah pernah bocor sebelumnya dan masalahnya udah diatasi. Tujuannya? Biar peretas lain tertarik beli data palsu itu di dark web. Makanya kita harus tetep waspada.
Bagaimana Cara Mengetahui Data Kita di Dark Web?
Meskipun serem, ada beberapa cara buat ngecek apakah data kita ada di dark web. Beberapa website bisa bantu kita ngelacak keberadaan email kita di dark web. Selain itu, software pengelola password (password manager) yang bagus juga bisa kasih tau informasi yang sama. Biasanya pas pertama kali login, software ini akan kasih tau berapa kali email kita pernah kena hack atau kebocoran data.
Data Bocor? Ini yang Harus Dilakukan!
Data yang udah ada di dark web susah banget buat dihapus. Tapi, kita masih bisa melakukan beberapa hal buat ngelancarin serangan selanjutnya:
- Pakai VPN: VPN (Virtual Private Network) bisa bantu kita browsing dengan lebih aman. VPN kayak bikin lorong rahasia di internet. Data kita yang dikirim dan diterima bakal dienkripsi, jadi peretas nggak bisa ngintip. Selain itu, VPN juga bisa sembunyikan IP address kita.
- Pakai Multi-Factor Authentication: Aktifkan fitur keamanan berlapis (multi-factor authentication) di akun online kita. Dengan cara ini, login nggak cuma perlu password, tapi juga kode verifikasi yang dikirim ke smartphone kita atau cara lain buat konfirmasi identitas.
- Pakai Password Manager: Software pengelola password nggak cuma bisa menyimpan password dengan aman, tapi juga bisa bantu kita bikin password yang kuat dan unik. Dengan password yang kuat, peretas akan kesulitan buat nebaknya.
- Tutup dan Laporkan Akun yang Terkena Hack: Kalau kamu tau akun kamu kena hack atau data kamu dijual di dark web, segeralah tutup akun tersebut dan laporkan ke penyedia layanan. Jangan lupa lapor juga ke pihak berwajib.
Gunakan Jasa IT Profesional: Keamanan cyber security itu penting banget, apalagi buat bisnis. Kalau kamu merasa nggak paham tentang cyber security, ada baiknya gunakan jasa konsultan IT untuk ngelakuin pemeriksaan keamanan (cyber risk assessment). Mereka bisa bantu ngenalin titik lemah di sistem kamu dan kasih saran buat ngelindungi data.
Dengan pengetahuan yang tepat dan langkah pengamanan yang tepat, kita bisa terhindar dari bahaya kebocoran data dan dark web. Yuk, jaga data kita dengan baik!