Mengenal sebuah metode yang memanfaatkan email dan pesan palsu untuk menipu korban

serangan cyber berupa phishing. Lebih dari 80% kasus cybercrime yang dilaporkan adalah phishing, sebuah metode yang memanfaatkan email dan pesan palsu untuk menipu korban.

Mengenal sebuah metode yang memanfaatkan email dan pesan palsu untuk menipu korban
Deceptive Phishing

Phishing: Fokus Pada Deceptive Phishing

Di era digital saat ini, perangkat teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Sayangnya, keberadaan teknologi juga memunculkan berbagai ancaman, salah satunya adalah serangan cyber berupa phishing. Lebih dari 80% kasus cybercrime yang dilaporkan adalah phishing, sebuah metode yang memanfaatkan email dan pesan palsu untuk menipu korban. Dalam artikel ini, kita akan memfokuskan pembahasan pada salah satu jenis phishing, yaitu Deceptive Phishing.

Apa Itu Deceptive Phishing?

Deceptive Phishing merupakan salah satu bentuk serangan cyber yang paling umum. Pelaku, atau yang dikenal sebagai phisher, mengirim email yang meniru entitas tepercaya, seperti bank, penyedia layanan online, atau bahkan pemerintah, dengan tujuan mencuri informasi pribadi atau data sensitif korban.

Ciri khas dari Deceptive Phishing adalah pesan yang menciptakan rasa urgensi, biasanya dengan mengatakan bahwa akun korban berisiko atau telah terkompromi. Untuk "memperbaikinya", korban diminta untuk mengklik tautan yang disertakan dalam email, yang akan mengarah ke situs palsu yang mirip dengan situs asli.

Bagaimana Cara Kerjanya?

  1. Penciptaan Situs Palsu: Pelaku pertama-tama membuat situs web palsu yang mirip dengan situs asli. Ini termasuk menduplikasi logo, warna, dan bahkan URL yang mirip dengan aslinya.

  2. Pengiriman Email Palsu: Setelah situs dibuat, phisher akan mengirimkan ribuan email ke korban potensial. Email ini biasanya berisi teks yang menakut-nakuti korban agar segera bertindak.

  3. Pemancingan Informasi: Saat korban mengklik tautan dalam email, mereka akan diarahkan ke situs web palsu. Di sini, korban diminta untuk memasukkan informasi sensitif seperti nama pengguna dan kata sandi.

  4. Pencurian Data: Setelah korban memasukkan datanya, phisher segera mendapatkan akses ke informasi tersebut dan dapat menggunakannya untuk tujuan jahat.

Pentingnya Kesadaran Cyber Security

Agar dapat melindungi diri dari Deceptive Phishing, edukasi dan kesadaran cyber security sangat penting. Selalu verifikasi informasi sebelum bertindak, jangan sembarangan mengklik tautan dalam email, dan gunakan solusi keamanan yang terpercaya.

Ingat, di dunia maya, keawasan dan kewaspadaan adalah kunci utama perlindungan. Dengan meningkatkan kesadaran akan cyber security, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban dari serangan phishing dan bentuk cybercrime lainnya.