Sanksi Ekonomi dan Resiliensi Siber: Pelajaran dari Rusia

Selain itu, perlu juga ada upaya untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman serangan siber. Kerja sama internasional dapat membantu untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam menghadapi serangan siber tersebut.

Sanksi Ekonomi dan Resiliensi Siber: Pelajaran dari Rusia
Sanksi Ekonomi dan Resiliensi Siber: Pelajaran dari Rusia

Ketika geopolitik berbenturan dengan teknologi, dampaknya bisa meluas jauh melampaui batas-batas fisik, mengancam kedaulatan nasional seperti yang terjadi pada kasus sanksi terhadap bank-bank Rusia pada Maret 2014. Insiden ini bukanlah hasil dari peretasan atau serangan siber, melainkan tindakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai respon terhadap krisis Crimea. Namun, insiden ini memiliki implikasi keamanan siber yang penting dan memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya ketahanan dan kemandirian teknologi.

Insiden siber yang terjadi pada tiga bank Rusia, Bank Rossiya, Sobinbank, dan SMP Bank, pada akhir Maret 2014, merupakan contoh nyata bagaimana serangan siber dapat berdampak terhadap kedaulatan nasional. Insiden ini menyebabkan gangguan signifikan terhadap sistem pembayaran di Rusia dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar.

Dalam insiden ini, Mastercard dan Visa menghentikan layanannya ke Rusia sebagai akibat dari sanksi yang dijatuhkan pemerintah Amerika Serikat. Sanksi tersebut melarang perusahaan-perusahaan Amerika Serikat untuk melakukan bisnis dengan Rusia.

Penghentian layanan Mastercard dan Visa tidak dilakukan melalui serangan siber. Namun, insiden ini tetap dapat dianggap sebagai serangan siber karena berdampak signifikan terhadap keamanan nasional Rusia. 

Insiden siber Mastercard dan Visa di Rusia menunjukkan bahwa serangan siber dapat digunakan untuk menekan negara lain secara ekonomi dan politik. Insiden ini juga menunjukkan bahwa sistem pembayaran yang bergantung pada teknologi asing dapat menjadi rentan terhadap gangguan.

Dalam menjatuhkan sanksi, AS tidak hanya membatasi akses bank-bank Rusia ke pasar finansial barat, tetapi juga mengganggu operasional kartu kredit dan debit yang diterbitkan oleh MasterCard dan Visa. Langkah ini secara efektif memutuskan bank-bank dari sistem pembayaran internasional, yang tidak hanya mengganggu transaksi finansial tetapi juga menimbulkan risiko kedaulatan ekonomi.

Langkah Pemerintah Rusia:

Dalam menanggapi sanksi, pemerintah Rusia mengambil langkah-langkah untuk memperkuat ketahanan siber dan kemandirian teknologi. Mereka mempercepat pembangunan Sistem Pembayaran Nasional (SPN) yang memungkinkan transaksi untuk diproses secara lokal tanpa tergantung pada jaringan pembayaran internasional.

Kebijakan Baru:

Rusia mengimplementasikan kebijakan yang mengharuskan semua transaksi yang dilakukan menggunakan sistem pembayaran internasional juga harus melalui SPN. Ini memastikan bahwa kontrol atas transaksi finansial tetap berada di dalam yurisdiksi Rusia.

Tidak ada 'hacker' dalam kasus ini; namun, kebijakan sanksi tersebut bertindak sebagai 'trigger' yang menyoroti pentingnya kedaulatan siber dan kontrol atas infrastruktur kritikal. Rusia, dengan menetapkan sistem pembayaran nasionalnya, menunjukkan pentingnya memiliki infrastruktur siber yang resilien yang dapat memitigasi dampak dari sanksi ekonomi.

Meskipun bukan insiden siber tradisional, situasi ini memberikan pelajaran berikut:

  • Kemandirian Teknologi: Pentingnya memiliki sistem pembayaran domestik untuk menjaga kedaulatan ekonomi.
  • Resiliensi Siber: Keperluan untuk sebuah negara dalam meningkatkan ketahanan siber sebagai bagian dari strategi pertahanan nasional.
  • Diversifikasi Koneksi Ekonomi: Mengurangi ketergantungan pada penyedia layanan internasional untuk mengurangi risiko geopolitik.

Solusi yang dapat diambil dari insiden ini meliputi:

  1. Pembangunan Infrastruktur Lokal: Negara harus menginvestasikan dalam pengembangan infrastruktur teknologi lokal yang kuat untuk menjaga independensi dan resiliensi.
  2. Regulasi Proaktif: Perlu regulasi yang memastikan bahwa sistem dan teknologi penting tidak terlalu bergantung pada pihak luar yang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal.
  3. Kerjasama Regional: Membangun kerjasama regional untuk menciptakan sistem pembayaran yang independen dan terlindungi dari pengaruh politik eksternal.

Insiden ini menunjukkan bahwa pertimbangan keamanan siber tidak hanya terbatas pada teknis serangan siber, tetapi juga pada aspek yang lebih luas termasuk kebijakan, ekonomi, dan politik internasional. Menyadari bahwa infrastruktur teknologi adalah bagian dari aset nasional yang penting, dan harus dilindungi, dikelola, dan dikontrol dengan cara yang menjamin kedaulatan dan keamanan nasional.

Insiden ini juga menunjukkan bahwa sistem pembayaran yang bergantung pada teknologi asing dapat menjadi rentan terhadap gangguan. Oleh karena itu, negara-negara perlu mengembangkan sistem pembayaran nasional yang mandiri dan dapat beroperasi secara mandiri, bahkan ketika sistem pembayaran internasional dihentikan.

Berikut adalah beberapa langkah spesifik yang dapat dilakukan oleh negara-negara untuk meningkatkan ketahanan siber mereka:

  • Mengembangkan kebijakan keamanan siber yang komprehensif dan holistik. Kebijakan tersebut harus mencakup aspek-aspek teknis, non-teknis, dan hukum.
  • Meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan masyarakat. Masyarakat perlu dididik tentang berbagai bentuk serangan siber dan cara melindungi diri dari serangan tersebut.
  • Membangun sistem dan infrastruktur siber yang aman dan andal. Sistem dan infrastruktur siber perlu dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan aspek keamanan.
  • Meningkatkan kerja sama internasional dalam bidang keamanan siber. Kerja sama internasional dapat membantu untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam menghadapi serangan siber.

Pemerintah perlu memperkuat regulasi keamanan siber untuk melindungi infrastruktur dan sistem penting nasional. Industri perlu menerapkan kebijakan keamanan siber yang ketat untuk melindungi data dan sistem mereka. Masyarakat perlu meningkatkan kesadaran keamanan siber untuk membantu melindungi negara dari serangan siber.

Selain itu, perlu juga ada upaya untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman serangan siber. Kerja sama internasional dapat membantu untuk berbagi informasi dan pengalaman dalam menghadapi serangan siber tersebut.