Pentesters: The art of Creative thinking cyber security
Sertifikasi profesional pentest memang menitikberatkan pada kemampuan menggunakan hacking tools, namun hacking tidak hanya sekadar kemampuan menggunakan tools. Hacking juga memerlukan pemahaman mendalam tentang cara kerja sistem yang akan diretas, kemampuan berpikir di luar kotak, dan pola pikir seperti iblis.

Dalam dunia keamanan siber, seni pentest (tes penetrasi) tidak sekadar menguasai penggunaan alat-alat hacking. Seorang pentester yang sejati adalah seorang pemikir kreatif, seorang analis yang mendalam, dan seorang strategis yang cerdik. Mereka adalah para pemikir yang selalu berusaha menemukan jalan di luar norma, mirip dengan seorang ilmuwan yang selalu ingin mengetahui lebih banyak atau seorang seniman yang tak pernah puas dengan karyanya.
Pentest: More than just a tool
1. Keahlian Lebih Dalam dari Penggunaan Alat: Pentest bukan hanya tentang menguasai alat hacking, tetapi lebih tentang pemahaman mendalam mengenai sistem yang diuji. Pentester harus memahami dengan tuntas tentang apa yang mereka retas, seperti seorang mekanik yang memahami setiap komponen mesin.
2. Berpikir "Out of the Box": Pentester harus memiliki kemampuan untuk berpikir di luar kotak, melihat sistem dari sudut yang tidak biasa, seperti seorang detektif yang selalu mencari petunjuk tersembunyi.
Variasi Hasil Pentest
1. Subjektivitas Pentester: Hasil pentest bisa sangat beragam tergantung pada siapa yang melakukannya. Seperti seniman yang melukis pemandangan yang sama, setiap pentester mungkin menemukan celah dan kerentanan yang berbeda dalam sebuah sistem.
2. Tidak Ada Sistem yang Sempurna: Sama seperti pepatah “Di atas langit masih ada langit”, dalam keamanan siber tidak ada sistem yang benar-benar aman. Sistem yang mungkin tidak ditembus oleh satu tim pentest, bisa saja mudah ditembus oleh tim lain dengan keahlian dan pengalaman yang berbeda.
Analogi: Penyihir dan Taman Rahasia
Bayangkan seorang penyihir yang ditugaskan untuk menemukan pintu masuk rahasia ke sebuah taman ajaib. Setiap penyihir memiliki cara dan mantra yang berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu penyihir mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Sama halnya dengan pentester, setiap individu memiliki gaya, teknik, dan cara pandang yang unik dalam menganalisis dan menembus sistem keamanan.
Pentest adalah seni yang memerlukan kreativitas, analisis mendalam, dan strategi cerdik. Hasil dari pentest sangat bergantung pada kemampuan dan gaya individu pentester itu sendiri. Dalam keamanan siber, selalu ada ruang untuk penemuan baru dan perbaikan, dan pentester yang baik selalu menyadari bahwa di atas langit selalu ada langit lain. Keamanan siber adalah perjalanan yang tidak pernah berakhir dalam mencari dan memperbaiki kelemahan, sebuah petualangan yang menantang bagi para pemikir kreatif dan inovatif.
Kesimpulan
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan atau organisasi untuk memilih pentester yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang baik. Dengan melakukan hal ini, perusahaan atau organisasi dapat memastikan bahwa hasil pentest yang mereka terima akurat dan dapat membantu mereka meningkatkan keamanan sistem informasi mereka.
Pepatah "Di atas langit masih ada langit" berlaku juga untuk profesi pentester. Penting bagi para pentester untuk selalu belajar dan meningkatkan kemampuan mereka agar dapat menemukan kelemahan keamanan yang paling kompleks sekalipun.