Memahami Ancaman Digital: Identifikasi Kerentanan, Penilaian CVE, dan Integrasi Data Keamanan
Threat intelligence, atau intelijen ancaman, membantu dalam mengidentifikasi kerentanan yang sebenarnya membawa risiko terhadap organisasi Anda

Dalam upaya melindungi organisasi dari ancaman siber, penting untuk memahami dan mengidentifikasi kerentanan yang mungkin ada dalam sistem Anda. Threat intelligence, atau intelijen ancaman, membantu dalam mengidentifikasi kerentanan yang sebenarnya membawa risiko terhadap organisasi Anda, dengan cara yang lebih mendalam dibandingkan hanya mengandalkan penilaian CVE. Ini dicapai dengan menggabungkan data scanning kerentanan internal, data eksternal, dan konteks tambahan mengenai TTP (Tactics, Techniques, and Procedures) dari aktor ancaman.
Identifikasi vulnerabilities bisa menjadi proses penting untuk menjaga keamanan infrastruktur IT organisasi. Proses ini dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi kerentanan yang benar-benar menimbulkan risiko bagi organisasi tersebut.
Intelijen ancaman dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi kerentanan yang benar-benar menimbulkan risiko. Hal ini dilakukan dengan menggabungkan data pemindaian kerentanan internal, data eksternal, dan konteks tambahan tentang TTP aktor ancaman.
-
Identifikasi Kerentanan (Vulnerabilities Identification): Identifikasi kerentanan adalah proses menemukan dan mendokumentasikan kelemahan dalam sistem yang dapat dieksploitasi oleh penyerang. Proses ini membantu organisasi dalam memahami area mana yang memerlukan peningkatan keamanan.
Berikut adalah beberapa manfaat dari identifikasi vulnerabilities:
- Membantu organisasi untuk mengidentifikasi kerentanan yang benar-benar menimbulkan risiko
- Membantu organisasi untuk menyusun rencana mitigasi risiko
- Membantu organisasi untuk meningkatkan keamanan infrastruktur IT
-
Memahami Penilaian CVE (Common Vulnerabilities and Exposures Scoring): CVE adalah daftar umum dari catatan kerentanan keamanan. Setiap entri memiliki skor yang menunjukkan sejauh mana kerentanan tersebut dapat membahayakan sistem. Skor ini dihitung berdasarkan berbagai faktor seperti dampak, kemudahan eksploitasi, dan apakah ada solusi yang tersedia.
CVE scoring adalah sistem penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat keparahan suatu kerentanan. Sistem ini dikembangkan oleh Mitre Corporation dan menggunakan skala 1 hingga 10 untuk menilai kerentanan.
Kerentanan dengan skor 1 adalah kerentanan yang paling tidak berbahaya, sedangkan kerentanan dengan skor 10 adalah kerentanan yang paling berbahaya.
-
Menggabungkan Data Scanning Kerentanan Internal: Data scanning kerentanan internal adalah hasil dari pemindaian keamanan yang dilakukan di dalam organisasi untuk menemukan dan menilai kerentanan. Menggabungkan data ini dengan intelijen ancaman lain dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai risiko keamanan yang dihadapi.
Kombinasi data pemindaian kerentanan internal, data eksternal, dan konteks tambahan tentang TTP aktor ancaman dapat membantu organisasi untuk mengidentifikasi kerentanan yang benar-benar menimbulkan risiko bagi organisasi tersebut.
Data pemindaian kerentanan internal dapat memberikan informasi tentang kerentanan yang ada di infrastruktur IT organisasi.
-
Data Eksternal: Data eksternal mungkin mencakup informasi tentang kerentanan baru yang ditemukan, ancaman yang sedang berlangsung, atau metode eksploitasi yang digunakan oleh penyerang. Data ini dapat membantu organisasi dalam memprioritaskan tindakan keamanan mereka.
Data eksternal dapat memberikan informasi tentang kerentanan yang baru ditemukan atau kerentanan yang sedang menjadi target ancaman.
-
Konteks Tambahan Mengenai TTP Aktor Ancaman: Mengetahui Taktik, Teknik, dan Prosedur (TTP) yang digunakan oleh aktor ancaman dapat memberikan insight berharga tentang bagaimana penyerang mungkin mencoba mengeksploitasi sistem Anda. Konteks ini dapat membantu dalam merancang strategi keamanan yang lebih efektif.
Konteks tambahan tentang TTP ancaman dapat memberikan informasi tentang cara aktor ancaman mengeksploitasi kerentanan.
Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan identifikasi kerentanan:
- Identifikasi aset
Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua aset yang perlu dilindungi. Aset ini dapat berupa perangkat lunak, perangkat keras, data, atau sumber daya lainnya.
- Evaluasi kerentanan
Setelah aset teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah mengevaluasi kerentanan masing-masing aset. Evaluasi kerentanan dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau sumber daya yang tersedia.
- Prioritaskan kerentanan
Kerentanan perlu diprioritaskan berdasarkan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya. Kerentanan dengan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadinya yang tinggi harus diprioritaskan untuk dimitigasi.
- Mitigate kerentanan
Kerentanan yang telah diidentifikasi perlu dimitigasi untuk mengurangi risiko keamanan. Mitigasi kerentanan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menerapkan patch keamanan, memperbaiki konfigurasi, atau memodifikasi proses bisnis.
Berikut adalah beberapa tips untuk melakukan identifikasi kerentanan yang efektif:
- Gunakan berbagai sumber informasi
Jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi untuk mengidentifikasi kerentanan. Gunakan berbagai sumber informasi, seperti pemindaian kerentanan otomotis, penetration testing manual, dan intelijen ancaman.
- Tinjau hasil secara berkala
Kerentanan dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk meninjau hasil identifikasi kerentanan secara berkala untuk memastikan bahwa organisasi tetap aman.
- Lakukan mitigasi secara tepat waktu
Setelah kerentanan teridentifikasi, mitigasi perlu dilakukan secara tepat waktu. Mitigasi yang terlambat dapat meningkatkan risiko keamanan.
Identifikasi kerentanan adalah proses yang penting untuk menjaga keamanan infrastruktur IT organisasi. Dengan mengidentifikasi kerentanan yang benar-benar menimbulkan risiko, organisasi dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi risiko keamanan.
Menganalisa kerentanan dan ancaman dari berbagai sumber data adalah langkah penting dalam membangun strategi keamanan yang kuat. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip di atas, organisasi dapat lebih siap dalam menghadapi dan merespons ancaman siber, sehingga menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terlindungi.
Note: Artikel di atas adalah ringkasan singkat dari konsep-konsep penting dalam mengidentifikasi dan mengelola kerentanan dan ancaman siber. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut atau berkonsultasi dengan ahli keamanan siber. Segera Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.